Jumat, 05 Juni 2009

Not For Kids

Not For Kids
by Yamabe Mayu

Harga Rp 12,000.-

Hold Me Noir



Hold Me Noir
by Iisaka Yukako


Harga Rp 12,000.-

Penguin Detective


Penguin Detective
by Neko Nekobe

Harga Rp 10,000.-

Satria Baja Ungu

Satria Baja Ungu
by Iman Nami

Harga Rp 8,000.-

Seven Love Hill


Seven Love Hill Alpha & Omega
by Regina (Komikers)


Satu Set 2 komik, Harga Rp 20,000.-

Throbbing Tonight Future

Throbbing Tonight Future
by Koi Ikeno

Harga Rp 10,000.-

Blue Tears


Blue Tears
by Yukari Kawachi

Harga Rp 10,000.-

Sparkling Note

Sparkling Note
by Neko Nekobe

Harga Rp 10,000.-

Meet the Boy


Meet the Boy
by Veronica

Harga Rp 2,000.-

Kobo Chan 9


Kobo Chan 9
by Masashi Ueda

Harga Rp 8,000.-

Tonoi's Bride


Tonoi's Bride
by Kyoko Fumizuki


Harga Rp 10,000.-

Fortune


Fortune
by Yukari Kawachi

Harga Rp 10,000.-

Good Night

Good Night
by Asuko Hayashi

Harga Rp 10,000.-

Oh, No Teacher !

Oh, No Teacher !
by Saya Miyauchi


Harga Rp 10,000.-

Coincidentia


Coincidentia
by Tari Danawidjaya



Harga Rp 10,000.-

Meniti Bianglala : The Five People You Meet in Heaven

Harga Rp 20,000.-

Meniti Bianglala : The Five People You Meet in Heaven
by Mitch Albom


Eddie bekerja di taman hiburan hampir sepanjang hidupnya, memperbaiki dan merawat berbagai wahana. Tahun-tahun berlalu, dan Eddie merasa terperangkap dalam pekerjaan yang dirasanya tak berarti. Hari-harinya hanya berupa rutinitas kerja, kesepian, dan penyesalan.
Pada ulang tahunnya yang ke-83, Eddie tewas dalam kecelakaan tragis ketika mencoba menyelamatkan seorang gadis kecil dari wahana yang rusak. Saat menghembuskan napas terakhir, terasa olehnya sepasang tangan kecil menggenggam tangganya. Ketika terjaga, dia mendapati dirinya di alam baka. Dan ternyata Surga bukanlah Taman Eden yang indah, melainkan tempat kehidupan manusia di dunia dijelaskan lima orang yang telah menunggu. Lima orang yang mungkin orang-orang yang kita kasihi, atau bahkan orang-orang yang tidak kita kenal, namun telah mengubah jalan hidup kita selamanya, tanpa kita sadari.

Iblis Ngambek


Iblis Ngambek
by Indra Tranggono


Inilah buku yang berisi 15 cerpen terbaik Indra Tranggono,cerpenis dan penulis lakon dari Yogyakarta.Dengan lihai penulis mengolah berbagai kenyataan hidup menjadi karya fiksi yang akan menikam perasaan kemanusiaan kita.Tapi tak jarang pula kita ditampar dengan sindiran yang terbungkus dalam humor,sindiran khas Orang Jawa.

Kamis, 04 Juni 2009

Un Homme et Une Femme


Un Homme et une Femme
by Stanley Dirgapraja


Bayu, sang laki-laki, yang pernah mengalami patah hati berat, merasa telah menemukan kembali arti cinta... dalam diri Rio. Nuraninya bergolak, apakah ini memang jalan yang tepat baginya? Apakah ia benar-benar berani melangkah ke situ? Bagaimana dengan keluarganya, orangtuanya, teman-temannya? Bisakah mereka menerima dirinya?

Lara, sang perempuan, merasa galau terus bertanya-tanya apakah Khrisna adalah pria "the one" dalam hidupnya. Karena itulah ia memutuskan untuk minta "time out" dari Khrisna supaya mereka bisa menjalani hidup masing-masing dulu sebelum memantapkan diri melangkah ke jenjang berikutnya dalam hubungan mereka.

Un homme et une femme, seorang laki-laki dan seorang perempuan, bersama-sama mencari jalan untuk menemukan dan memantapkan langkah mereka dalam cinta.

Jakarta Kafe


Jakarta Kafe
by tatyana


Membaca cerita-cerita ini ibarat menikmati rangkaian pertemuan dan obrolan di sebuah kafe.Berbagai kisah kehidupan mengalir begitu saja, lancar bersahaja, tanpa beban. Tokoh-tokohnya (yang bisa jadi merupakan bayang-bayang diri kita juga) dibiarkan bertutur tentang "keculunan" pikiran dan perasaan mereka. Ya, ruang publik bernama kafe seakan telah menjelma menjadi semacam ruang privat. Kisah pribadi hadir di tengah manusia-manusia anonim yang datang dengan kegetiran-sekaligus kejenakaan-hidup masing-masing.
Joko Pinurbo, penyair

Seperti suasana kafe yang tenang, dengan alunan lagu samar terdengar, jauh dari kesan ramai. Tetapi justru di balik ketenangan itu tersimpan banyak hal. Tepatnya, segala faset yang sangat akrab dengan keseharian kita. Dengan gaya bercerita yang mengalir, bahkan terkadang seperti orang bergumam, Tatyana mengajak kita duduk. Mengobrol ringan dengan suara rendah, tentang perempuan, anak kekasih, keluarga, kerja, juga tentang being single... Menengok hari silam, membayangkan hari esok. Tanpa luapan emosi berlebihan. Sesuatu yang sudah lama tak sempat dilakukan banyak orang. Terutama oleh perempuan kota. Begitulah
Reda Gaudiamo, cerpenis

Single Moms Day Out


Single Moms Day Out

by Tatyana


Sungguh, Tatyana adalah pencerita lancar dengan pengamatan luar biasa tajam. Kumpulan kisah sehari-harinya ini terasa sangat indah, menyenangkan, sekaligus "dalam" tanpa harus membuat alis pegal karena berkerut kelamaan.Brilian!


Indra Herlambang
presenter dan kutubuku

Seperti kumpulan cerpennya yang terdahulu, Jakarta Kafe, Tatyana meretas batas antara para tokoh dalam cerpen-cerpennya dan pembacanya. Kisah-kisah dalam kumpulan ini juga merupakan perca-perca peristiwa yang berserakan dalam kehidupan sehari-hari, menggantung, dan bisa dialami oleh anda, oleh saya, oleh siapa saja. Ia memunguti dan mengolahnya dalam tuturan yang mengalir, seadanya, dan autentik, membuat hal-hal yang "biasa" menjadi seperti berada di luar imajinasi kita.

Maria Hartiningsih
Jurnalis Harian Pagi KOMPAS, pembaca kumpulan cerpen

Chicken Soup for the Romantic Soul


Chicken Soup for the Romantic Soul

Kisah-kisah Cinta Romantis yang Menghangatkan Hati


Deretan kisah cinta dalam buku memang indah dan romantis. Melalui setiap kisahnya, kita diundang masuk ke dalam keajaiban cinta yang penuh kehangatan dan kasih sayang. Kita akan mengetahui bagaimana cinta tidak selalu diungkapkan dengan kata-kata indah, tetapi di dalam tindak peduli dan tenggang rasa yang membesarkan hati. Kita akan diingatkan pada kenangan cinta masa lalu yang mungkin telah terlupakan, kenangan yang akan menjadi bagian dari diri kita untuk selamanya. Kita juga akan disadarkan oleh saat-saat penuh tantangan yang kadang-kadang dilalui setiap pasangan dan bagaimana cinta pada akhirnya tidak dapat dimusnahkan oleh kepedihan dan kehilangan sekalipun.

Bila Anda tengah menjalin hubungan cinta, kisah-kisah ini akan lebih mengokohkan ikatan cinta Anda. Bila Anda belum mendapatkannya, semua inspirasi ini akan mendatangkan harapan, bahwa cinta akan datang pada saat yang tepat dan tidak terduga. Reguk saja semua cinta dalam buku ini dan wujudkan dalam kisah hidup keseharian Anda.

Chicken Soup for the Couples Soul


Chicken Soup for the Couple's Soul
Buku ini dipersembahkan kepada siapa saja yang pernah jatuh cinta, sedang jatuh cinta, atau berharap akan menemukan cinta di masa datang. Kisah-kisah ini akan meninggalkan bekas yang tak terhapuskan di hati Anda dan memberi Anda inspirasi untuk menghayati hidup yang penuh bahagia, harapan, dan rasa syukur.

A Cup of Chicken Soup for the Soul


A Cup of Chicken Soup for the Soul

Buku ini adalah hadiah yang terindah buat Anda yang menyukai Chicken Soup for the Soul yang asli. Buku ini sangat baik bagi para usahawan yang selalu sibuk, kaum muda yang butuh inspirasi, pribadi-pribadi yang dengan waktu membaca terbatas, atau siapa saja yang mencari ilham dan semangat dalam waktu singkat.

How to meet cute boys - Mencari pasangan impian


How to Meet Cute Boys
by Deanna Kiziz

Apakah semua cowok keren yang kaukenal:a) memiliki fobia pada komitmenb ) sulit dipuaskan c) tidak bisa dimengerti d) semua ciri di atas?Kalau jawabannya ya, kau butuh buku ini!Perkenalkan, Benjamina Franklin, jurnalis yang bekerja pada sebuah majalah gaya hidup, yang menyadari bahwa menulis tentang memperoleh cowok impian jauh lebih mudah daripada benar-benar mencari dan memperolehnya. Kisah Benjamina ini dilengkapi dengan artikel, kuis dan semua saran yang bisa kauharapkan dari majalah favoritmu.Buku ini mungkin tidak memperoleh cowok impiamu, tapi yang jelas tidak mungkin membuatmu menyesal seumur hidup.Peringatan:Buku ini berisi banyak hal yang belum pernah diajarkan ibumu.

Cause Celeb - Relawan Elit


Cause Celeb
by Helen Fielding


Kesal pada Oliver, pacarnya yang presenter kondang, Rosie Richardson memutuskan meninggalkan hidup gemerlap selebriti Londan. Ia memilih menjadi relawan pada sebuah kamp pengungsi di Afrika. Perlahan, ia semakin jauh dari lingkup hidup mewah dan semakin tenggelam pada pekerjaannya.
Empat tahun kemudian, bencana hama belalang dan perang antarsuku membuat kelaparan melanda Afrika. Pengungsi besar-besaran terjadi. Rosie berjuang meyakinkan berbagai pihak untuk mendatangkan bantuan, tapi usahanya bak menabrak tembok batu. Di tengah keputusasaan, Rosie mendapat ide untuk mendatangkan bantuan. Tapi untuk itu ia harus pulang ke London, menghadapi hidup yang sudah ditinggalkannya: tekanan semu kota metropolitan, juga Oliver dan teman-teman selebritinya. Mungkin bantuan bisa datang dari mereka…

Chicken Soup for the Teenage Soul III


Chicken Soup for the Teenage Soul III

Buku ini akan membawa para remaja jauh ke dalam masalah-masalah yang mereka hadapi setiap hari, dan menawarkan pedoman dan pengertian untuk menolong mereka melalui masa-masa sulit itu. "Sahabat" baru ini akan mengerti dan memahami bagaimana beratnya kehidupan yang selalu dialami para remaja. Bukan saja menghadapi semua tragedi yang sering menimpa mereka, tetapi juga dalam menangani tekanan-tekanan yang mengisi hari-hari mereka yang sering kali membuat mereka bete.

Chicken soup for the Teenage Soul II


Chicken soup for the Teenage Soul II

Berisi 95 kisah tentang kehidupan, cinta, dan makna belajar yang akan membawa para remaja merasa bahwa diri mereka pasti mampu melalui hambatan-hambatan yang bakal dialami selama menjalani masa remaja mereka seberat apapun hambatan itu. Dan, bagaimanapun sepinya hati mereka, mereka sebenarnya tak pernah sendirian...

Heart


Heart
by Ninit Yunita

Sejak kecil, Rachel dan Farel bersahabat. Rachel, cewek tomboy yang sedikit usil diam-diam menaruh cinta pada Farel. Sayangnya, perasaan itu tidak pernah ia ungkapkan langsung pada Farel. Rachel menyimpannya rapat-rapat di dalam hatinya. Sedangkan Farel, ia hanya menganggap Rachel sebagai teman berbagi suka dan duka. Teman yang bisa membuat merasakan banyak hal. Senang dan sedih dalam bersamaan. Teman yang bisa memahami keinginannya. Begitu pun ketika Farel jatuh cinta pada Luna ? cewek yang lama hidupnya ditentukan oleh penyakit sirosis dan hanya bisa ditolong melalui pendonoran hati. Rachel untuk Farel dan Luna? Benarkah cinta itu senang melihat orang yang dicintai bahagia?

Norwegian Wood


Norwegian Wood
by Haruki Murakami
Harga Rp 30,000.-

Ketika mendengar Norwegian Wood karya Beatles, Toru Watanabe terkenang akan Naoko, gadis cinta pertamanya, yang kebetulan juga kekasih mendiang sahabat karibnya, Kizuki. Serta-merta ia merasa terlempar ke masa-masa kuliah di Tokyo, hampir 20 tahun silam, terhanyut dalam dunia pertemanan yang serba pelik, seks bebas, nafsu-nafsi, dan rasa hampa-hingga ke masa seorang gadis badung, Midori memasuki kehidupannya, sehingga ia harus memilih antara masa depan dan masa silam.

Rumah Tumbuh


Rumah Tumbuh
by Farah Hidayati


Alysa adalah high school dream girl. Cantik, pintar, dan berbakat. Melalui majalah dinding ia memulai aktualisasi dirinya dalam bidang reportase. Ambisi. Kata itulah yang memacu Alysa terutama setelah kepergian Josi kekasihnya ke Amerika dan ketika eksistensinya dalam keluarga dipertanyakan. Kehidupan Alysa semakin berbelit setelah kehadiran Ghifa, pemuda serius murid baru yang tak disangka-sangka ternyata cerdas dan mampu bersaing dengan ambisi Alysa.
Farah Hidayati berhasil mengungkapkan pemikiran-pemikiran tokohnya secara natural, individual, dan konsisten dalam sekuen yang disebutnya ’semesta’. Penggambaran suasana, setting peristiwa dan latar belakang kota Banjarmasin-pun begitu jelas untuk kesan romantis.

Mencintai Aja Kok Repot


Mencintai Aja Kok Repot
by Josephine Damayanthi



Stella adalah tokoh sentral dalam teenlith ini. Stella duduk di kelas tiga SMA. Ia tinggal bersama mamanya, Sarah, seorang single parent yang sibuk sebagai wanita karier. Stella tak mengenal ayahnya. Menurut mamanya, papa Stella sudah meninggal.
Saking sibuknya, Sarah tak begitu memperhatikan Stella. Sampai-sampai setiap malam Stella bermimpi mamanya datang memeluknya dengan penuh kasih sayang. Satu peringatan yang diberikan Sarah pada Stella. Stella dilarang membuka lemari yang ada di ruang kerjanya. Peringatan itu membuat Stella penasaran. Ia berusaha mencari kesempatan membuka lemari mamanya ITU.
Di tengah-tengah masa remajanya, kehidupan Stella juga diwarnai kisah cinta ala remaja. Kisah cintanya mulai terjalin ketika Stella berniat membolos ulangan kimia, tanpa sengaja dia bertemu dengan Tedjo, teman sekolahnya. Mereka sama-sama membolos dan bersama-sama pula ketahuan oleh sang guru kimia, Pak Stevan. Akhirnya, Pak Stevan meminta orang tua Stella dan Tedjo untuk datang ke sekolah. Tanpa disadari oleh Stella, pertemuan Pak Stevan dengan mamanya membuka kembali riwayat hidupnya yang tersimpan rapat di hati Sarah.
Suatu pagi, Stella mendapat kesempatan membuka lemari mamanya. Stella terheran-heran melihat apa yang dilihatnya. Dia melihat foto Sarah dengan seorang lelaki waktu muda yang dia perkirakan sebagai papanya. Dia juga melihat foto seorang gadis yang mirip dirinya berfoto dengan Pak Stevan waktu muda. Lalu, dia tersentak melihat foto pengantin, gadis yang mirip dirinya menikah dengan lelaki yang berfoto dengan mamanya. Muncul pertanyaan yang panjang dalam dirinya. Apakah mamanya merasa sakit pada gadis itu karena merebut pacarnya? Mengapa mamanya menyembunyikan foto-foto itu darinya?
Bagaimana kelanjutan kisah Stella dan Tedjo? Rahasia-rahasia apa yang selama ini dipedam oleh mama Stella?
Temukan kisahnya dalam teenlith ini dan Anda juga akan temukan cara mencintai yang gampang. seperti kata judulnya: “Mencintai Aja Kok Repot”.

Oliver's Story


Oliver's Story
by Erich Segal

Oliver mencintai Jenny. Hampir dua tahun setelah maut menjemput Jenny, hidup Oliver masih diselimuti rasa sunyi dan kenangan. Lalu suatu hari ketika sedang berlari di Cntral Park ia bertemu seorang gadis cantik yang misterius…

Love Story


Love Story by Erich Segal Apa yang dapat kita ceritakan mengenai gadis dua puluh lima tahun yang telah tiada? Bahwa ia cantik. Dan cemerlang. Bahwa ia mencintai Mozart dan Bach. Dan Beatles. Dan aku. Oliver Barret IV kuliah di Harvard dan Jenny Cavilleri di Radcliffe. Oliver kaya, Jenny miskin. Oliver atlet, Jenny bermain musik. Tapi mereka jatuh cinta. Ini kisah mereka.

Harry Potter #7 Deathly Hallows


Harry Potter and The Deathly Hallows
by J.K.Rowling

Harga Rp 75,000.-

Buku ini diawali dengan pertemuan yang sedang dilangsungkan antara Lord Voldemort dan Para Pelahap Maut. Mereka berencana untuk mencegat Harry Potter yang akan segera pergi bersembunyi. Berdasarkan informasi yang diterima dari snape maka disusunlah suatu rencana dan selain itu karena kegagalannya dalam mengambil ramalan maka Lord Voldemort meminta tongkat Lucius malfoy untuk membunuh Harry potter karena tongkatnya sendiri bereaksi dengan tongkat Harry potter (Lihat Harry Potter and the Goblet of Fire)

Meninggalkan rumah Dursley

Harry Potter memasuki umur 17 tahun di mana ia mencapai umur kedewasaan secara dunia sihir. Sebelum berumur 17 tahun, Harry masih terlindung dari Voldemort selama ia tinggal di rumah keluarga Dursley yang memiliki pertalian darah dengannya. Dengan memasuki umur kedewasaannya, mantera itu akan terangkat dengan sendirinya dan mengharuskan Harry untuk melindungi dirinya sendiri.
Atas informasi dari Severus Snape, Lord Voldemort dan para pengikutnya mengetahui informasi mengenai akan terangkatnya mantera perlindungan ini dan berencana untuk menyergap Harry ketika ia akan meninggalkan rumah keluarga Dursley. Voldemort juga sedang mencari tongkat sihir baru yang dapat mengatasi tongkat sihir Harry. Sesaat sebelum mantera perlindungan Harry berakhir, keluarga Dursley diamankan ke tempat yang dirahasiakan, dan beberapa anggota Orde Phoenix tiba untuk mengawal Harry ke tempat yang aman. Enam orang menyamar sebagai Harry, tapi Harry yang asli ketahuan dalam perjalanan dan diserang oleh Voldemort dan para Pelahap Mautnya. Harry berhasil melarikan diri ke rumah keluarga Weasley, the Burrow, tapi Hedwig dan Mad-Eye Moody terbunuh dalam pertempuran.
Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir Rufus Scrimgeour tiba di kediaman Weasley dan memberikan warisan Dumbledore untuk mereka: Deluminator untuk Ron (alat seperti korek api yang dapat memadamkan/menyalakan cahaya); buku mengenai kisah anak-anak sihir untuk Hermione; dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan Snitch pertama yang ditangkap Harry dalam pertandingan Quidditch pertamanya. Namun demikian, pedang Gryffindor ditahan oleh Menteri Sihir, karena kementerian berpendapat bahwa pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore. Belakangan, dari Snitch itu muncul sebuah petunjuk yang ditulis oleh Dumbledore: "Aku membuka pada akhirnya" (bahasa Inggris: "I open at the close"). Walaupun ketiganya tidak belum dapat mengetahui mengapa Dumbledore meninggalkan masing-masing mereka benda-benda tersebut, mereka mempercayai bahwa benda-benda itu dimaksudkan entah bagaimana untuk membantu mereka menemukan horcrux-horcrux Voldemort.

Pencarian Horcrux

Dalam resepsi pernikahan Bill Weasley dan Fleur Delacour, Patronus dari Kingsley Shacklebolt muncul dengan peringatan bahwa Kementerian Sihir telah kalah dan para Pelahap Maut sedang mendatangi mereka. Harry, Ron, dan Hermione melarikan diri dengan berdisapparate, dan akhirnya berlindung di markas besar Orde Phoenix yang telah ditinggalkan di Grimmauld Place nomor dua belas, rumah yang diwarisi Harry dari Sirius Black. Di rumah ini, Harry mendapati bahwa ternyata adik Sirius, Regulus yang tewas oleh Voldemort, memiliki nama Regulus Arcturus Black yang berinisial sama dengan "R.A.B." yakni orang yang mengambil Horcrux liontin Salazar Slytherin dari gua pinggir laut yang tersembunyi.[HP6] Hermione teringat pernah melihat sebuah liontin di antara barang-barang milik Kreacher, peri rumah di tempat itu. Kreacher memberitahu bahwa Mundungus Fletcher telah mencuri liontin itu dari si peri rumah dan menggunakannya untuk menyogok Dolores Umbridge. Yakin bahwa liontin itu salah satu Horcrux yang sedang mereka cari, ketiganya memasuki Kementerian Sihir menggunakan samaran Ramuan Polijus. Mereka berhasil mengambil liontin itu dari leher Umbridge tanpa disadarinya, tapi tempat persembunyian mereka di Grimmauld Place berhasil diketahui musuh.
Ketiga sahabat itu melarikan diri. Mereka tidak berhasil membuka apalagi menghancurkan liontin itu, dan bergantian memakai liontin itu untuk menjaganya. Mereka juga berhasil mengetahui bahwa pedang "warisan Dumbledore" yang ditahan oleh kementerian sebenarnya adalah pedang tiruan; dan bahwa pedang Gryffindor yang aslilah yang dapat menghancurkan Horcrux-Horcrux itu. Harry hendak mencari pedang itu, tapi Ron, yang khawatir akan keamanan keluarga dan kecewa karena ternyata Harry tidak memiliki rencana apa pun dari Dumbledore, meninggalkan Harry dan Hermione. Keduanya kemudian pergi ke Godric's Hollow untuk mencari pedang itu. Di sana, mereka disergap oleh Voldemort dan Nagini. Ketika mereka berhasil melarikan diri, Hermione tanpa sengaja mematahkan tongkat sihir Harry.
Di Hutan Dean, Harry melihat sebuah Patronus berbentuk Rusa betina di dekat tempat mereka berkemah. Patronus itu membawanya ke sebuah kolam es berisikan pedang Gryffindor. Ketika Harry berusaha untuk menyelam ke dalam kolam es untuk mengambil pedang tersebut, Horcrux liontin yang dikenakannya tiba-tiba mengetat dan berusaha mencekik lehernya. Ron, yang menggunakan Deluminator untuk mencari Harry dan Hermione, tiba dan berhasil menyelamatkan Harry dari tenggelam di kolam itu, mengambil pedang, dan kemudian berhasil menghancurkan liontin itu. Ron memperingatkan Harry dan Hermione bahwa nama Voldemort sekarang telah menjadi dimanterai terlarang - sehingga orang yang berani menyebut nama itu akan menyebabkan tempatnya bersembunyi akan tersingkap.

Relik Maut

Simbol Relik Maut (the Deathly Halows)
Simbol Relik Maut (the Deathly Halows)
Ketiga sahabat pergi mengunjungi Xenophilius Lovegood, ayah Luna, untuk menanyakan mengenai simbol yang pernah mereka lihat digunakan oleh Xenophilius dan simbol yang sama dengan simbol yang ada di buku anak-anak milik Hermione. Lovegood menyatakan bahwa simbol itu adalah simbol dari Relik Maut (the Deathly Hallows), tiga benda legendaris yang dapat menaklukkan kematian: Tongkat sihir Elder (Elder Wand), Batu Kebangkitan (Resurrection Stone), dan Jubah Gaib. Ketika ditekan mengenai keberadaan Luna, Lovegood mengakui bahwa para Pelahap Maut telah menculik putrinya; dan bahwa ia juga telah memberitahu Kementerian Sihir (yang telah dikontrol oleh para Pelahap Maut) mengenai keberadaan ketiganya; namun mereka berhasil melarikan diri.
Beberapa pemburu harta karun menangkap ketiganya di perkemahan mereka setelah Harry secara ceroboh menyebut nama Voldemort. Mereka dipenjarakan di rumah keluarga Malfoy, bersama-sama dengan Luna Lovegood, Dean Thomas, Ollivander si pembuat tongkat sihir, dan goblin Griphook. Ketika menemukan pedang Gryffindor di antara milik mereka, Bellatrix Lestrange mencurigai bahwa mereka telah mencuri masuk ke tempat penyimpanan miliknya di Bank Gringott. Bellatrix menyiksa Hermione untuk mendapatkan informasi. Dobby berapparate ke penjara bawah tanah tempat mereka semua disekap dan menyelamatkan mereka. Petter Pettigrew turun ke bawah tanah untuk menyelidiki kegaduhan dan mencekik Harry, yang mengingatkan bahwa Pettigrew berhutang nyawa kepadanya.[HP3] Cengkeraman Pettigrew melemah, tangan peraknya terlepas dan mencekik tuannya sendiri sampai mati sebagai balasan hutang nyawa itu. Harry dan Ron berlarian menaiki tangga untuk menyelamatkan Hermione. Ron melucuti Bellatrix sementara Harry mengalahkan dan mengambil tongkat sihir Draco. Dobby muncul kembali dan mereka berempat berapparate ke rumah Bill dan Fleur Weasley. Sesaat sebelum mereka menghilang, Bellatrix melemparkan pisau dan secara fatal menembus tubuh Dobby.
Di kediaman Bill, Ollivander membenarkan akan keberadaan Tongkat Elder itu. Ia juga mengungkapkan bahwa sebuah tongkat sihir dapat memilih untuk berganti ke tuan yang baru jika pemiliknya dikalahkan atau dilucuti. Tindakan Bellatrix meyakinkan ketiga sahabat itu bahwa ada Horcrux lain yang disembunyikan di lemari besi Lestrange. Dengan bantuan Griphook, mereka memasuki Gringotts dan berhasil mengambil Horcrux yang lainnya, Piala Helga Hufflepuff. Griphook mencuri pedang Gryffindor, karena menganggap bahwa pedang itu sesungguhnya adalah milik kaum Goblin, dan ketiga sahabat berhasil melarikan Horcrux Piala itu. Dengan kejadian ini, Voldemort, yang berhasil mencuri Tongkat Elder dari makam Dumbledore, menyadari sepenuhnya bahwa Harry Potter dan sahabat-sahabatnya sedang mencari dan menghancurkan Horcrux-Horcruxnya. Secara tidak sengaja, pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort yang mengungkapkan bahwa ada satu lagi Horcrux yang disembunyikan di Hogwarts. Harry segera menyadari bahwa Horcrux di Hogwarts ini adalah Mahkota Rowena Ravenclaw.

Pertempuran Hogwarts

Di Hogsmeade, Aberforth Dumbledore membantu Harry, Ron, dan Hermione untuk menyelinap masuk ke Hogwarts. Harry memperingatkan para staf pengajar Hogwarts bahwa Voldemort akan segera datang menyerbu. Orde Phoenix, Laskar Dombledore, para pelajar, dan banyak alumni Hogwarts tiba di sana ketika para pengikut Voldemort tiba menyerang. Pertempuran ini memakan banyak korban, di antaranya adalah Fred Weasley, Remus Lupin, Nymphadora Tonks Lupin, dan Colin Creevey. Sementara Harry mencari Horcrux Mahkota itu, Ron dan Hermione memasuki Kamar Rahasia untuk mengambil taring ular Basilisk yang dahulu dibunuh oleh Harry.[HP2] Hermione menggunakan taring itu untuk menghancurkan Horcrux Piala Hufflepuff. Dalam pencarian itu, Harry kemudian teringat bahwa ia pernah melihat Mahkota itu di Kamar Kebutuhan. Di kamar itu, ketiganya diserang oleh Malfoy, Crabbe, dan Goyle. Crabbe mempergunakan mantera Fiendfyre yang sangat kuat yang malah membunuh dirinya sendiri tapi juga menghancurkan mahkota itu.
Pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort kembali, dan ketiganya segera pergi ke Shrieking Shack. Mereka mendengar Voldemort memberitahu Snape bahwa Tongkat Elder tidak dapat digunakannya dengan baik dikarenakan Snape telah menjadi tuan atas Tongkat itu setelah Snape membunuh pemilik Tongkat itu sebelumnya, Albus Dumbledore.[HP6] Voldemort yakin bahwa dengan membunuh Snape maka Tongkat itu akan menjadi miliknya seutuhnya. Ia menyuruh Nagini untuk membunuh Snape, kemudian pergi ke Hogwarts. Ketika Snape sedang jatuh sekarat, ia memberikan Harry memorinya. Memori ini kemudian mengungkapkan bahwa Snape, sekalipun tidak sepenuhnya baik, adalah orang yang setia kepada Dumbledore, didorong oleh cinta seumur hidupnya kepada ibu Harry, Lily Potter. Dumbledore, yang hidupnya sudah tidak lama lagi akibat kutukan yang mengenainya dari Horcrux Cincin Gaunt, telah menyuruh Snape untuk membunuh Dumbledore bila perlu, untuk melindungi peranan Snape dalam Orde Phoenix dan juga untuk menggantikan Draco Malfoy yang ditugasi Voldemort untuk membunuh kepala sekolahnya. Adalah Snape juga yang mengirimkan Patronus Rusa betina yang mengantar Harry ke pedang Gryffindor. Memori itu juga mengungkapkan bahwa Harry sendiri adalah Horcrux — Voldemort tidak akan dapat dibunuh selama Harry masih hidup.
Pasrah akan nasibnya, Harry pergi seorang diri ke Hutan Terlarang di mana Voldemort telah menunggu. Dalam perjalan itu, Harry menemukan petunjuk dari Snitch, yang membuka dan di dalamnya terdapat Batu Kebangkitan. Harry memanggil arwah dari orang tuanya, Sirius Black dan Remus Lupin, yang menenangkan dan menemaninya ke tempat Voldemort. Ia kemudian membiarkan kutukan Voldemort, Avada Kedavra, mengenai dirinya. Harry terbangun di suatu tempat seperti di dunia lain dan tidak yakin apakah ia masih hidup atau sudah mati. Albus Dumbledore muncul dan menjelaskan bahwa bagian jiwa Voldemort yang berada di dalam diri Harry telah dihancurkan oleh kutukan pembunuh itu. Ia menjelaskan juga bahwa seperti Voldemort tidak dapat dibunuh sementara bagian jiwanya masih tersisa, maka Harry juga tidak dapat dibunuh sementara darahnya masih mengalir di tubuh Voldemort. Harry, yang berhasil "mengalahkan maut" dengan menyatukan ketiga Relik Maut, mendapat pilihan untuk "meninggalkan dunia" atau kembali hidup di dunia.
Harry hidup kembali, tapi ia berpura-pura telah tewas. Voldemort menyuruh untuk membawa Harry ke Hogwarts sebagai tanda kemenangan. Ketika pertempuran memanas kembali, Harry memakaikan dirinya sendiri Jubah Gaib. Neville menarik pedang Gryffindor dari Topi Seleksi dan berhasil memenggal kepala Nagini, menghancurkan Horcrux terakhir. Penduduk desa Hogsmeade, para Centaurus dari hutan, dan para peri rumah Hogwarts ikut masuk dalam pertempuran melawan para Pelahap Maut, yang mulai berbalik kalah unggul dalam jumlah. Di dalam puri, McGonagall, Kingsley, dan Slughorn berduel melawan Voldemort; sementara Ginny, Hermione, dan Luna melawan Bellatrix Lestrange. Ketika sebuah kutukan pembunuh hampir mengenai Ginny, Molly Weasley terjun ke pertempuran, mendorong para gadis menjauh, dan dengan sengit bertempur dengan Bellatrix. Ia berhasil membunuh Bellatrix dengan manteranya. Harry menampakkan dirinya kembali dan menantang Voldemort. Harry berhasil menyimpulkan bahwa Voldemort bukanlah pemilik sejati dari Tongkat Elder. Ketika Draco Malfoy melucuti Dumbledore di Menara Astronomi, Draco tanpa sadar telah menjadi pemilik Tongkat Elder; dan ketika Harry belakangan merebut tongkat Draco, ia sendiri menjadi pemilik baru yang sejati dari Tongkat Elder. Voldemort melemparkan Kutukan Pembunuh kepada Harry yang dilawan Harry dengan Mantera Pelucutan Senjata; namun Tongkat Elder melindungi tuannya sehingga kutukan Voldemort memantul dan berbalik membunuh Voldemort sendiri.
Setelah pertempuran berakhir, Harry mendatangi lukisan Dumbledore. Ia memberitahu bahwa ia akan menyimpan Jubah Gaib itu, tapi untuk mencegah ketiga Relik Maut itu bersatu kembali, Batu Kebangkitan akan dibiarkan di tempat ia terjatuh di Hutan Terlarang, dan Tongkat Elder akan dikembalikan ke makam Dumbledore. Jika Harry kelak meninggal tanpa terkalahkan, maka kekuatan Tongkat Elder akan padam seiring dengan kematiannya. Lukisan Dumbledore menganggukkan persetujuannya. Sebelum menempatkan Tongkat Elder kembali ke makam itu, Harry mempergunakannya untuk memperbaiki tongkat sihirnya sendiri yang telah patah.

Epilog

Sembilan belas tahun kemudian, Harry telah menikah dengan Ginny Weasley, dan mereka memiliki tiga anak bernama James, Albus Severus, dan Lily. Ron dan Hermione juga menikah dan memiliki dua anak, Rose dan Hugo. Keluarga-keluarga itu bertemu di Stasiun King's Cross, di mana Albus akan memasuki tahun pertamanya bersekolah di Hogwarts. James, anak pertama mereka, sudah bersekolah di Hogwarts, sementara Lily baru akan masuk ke Hogwarts dua tahun kemudian.
Anak baptis Harry yang berumur sembilan belas tahun, Teddy Lupin, ditemukan berciuman dengan Victoire Weasley (putri Bill dan Fleur) di salah satu kompartemen kereta. Teddy tampaknya sangat dekat dengan keluarga Potter, dengan perkataan Harry, "Ia sudah datang untuk makan malam bersama empat kali seminggu."
Harry juga melihat Draco Malfoy dan istrinya bersama putra mereka, Scorpius. Malfoy menganggukkan kepala singkat ke Harry, kemudian pergi.
Harry menenangkan Albus, yang khawatir akan masuk ke Slytherin. Ia memberitahu bahwa Severus Snape, dari mana nama Severus diambil, adalah seorang Slytherin dan ia adalah orang yang paling berani yang pernah ditemuinya. Harry juga membocorkan bahwa Topi Seleksi akan mengikuti pilihan seseorang.
Neville Longbottom telah menjadi guru Herbologi dan berteman baik dengan Harry.
Buku ini diakhiri dengan pengungkapan bahwa bekas luka Harry tidak pernah sakit lagi selama sembilan belas tahun sejak Pangeran Kegelapan dikalahkan, dan semuanya berjalan dengan baik.
Sumber: Wikipedia indonesia dan dari berbagai sumber

10 Arrrrrgh


10 Arrrrrgh
by Melly Goeslaw


.Aku sangat suka menulis. tapi aku tidak menyukai norma-norma dalam menulis karena aku bukan penulis.

..Aku tidak suka dengan peraturan yang bisa memenjarakan aku untuk mengungkap imajinasiku. Mungkin itu juga yang telah membuat tulisan-tulisanku tidak aku buka dan aku tutup rapat-rapat untuk aku baca sendiri. Tapi kali ini sisi baikku tergerak.

..Aku ingin adik-adikku membaca tulisanku.

..Aku ingin mendengar para senior berujar tentang tulisanku.

..Aku tidak suka membaca, kalaupun itu kulakukan mungkin karena aku sedang berada dalam ruang keisengan yang selalu ada dalam hidupku. Tapi aku sangat menjujung tinggi segala bentuk karya seni yang sampai kini mampu memberikan udara untuk nafasku.

The (Un)Reality Show


The (Un)Reality Show
by
Clara Ng

Imagine having these people as roomates...



Ini adalah cerita tentang delapan orang biasa-biasa saja (seperti yang disangka oleh tim kreatif televisi)



...dipilih secara acak...
(seperti yang disangka oleh produser televisi juga)



...tanpa audisi...



... untuk tinggal bersama di sebuah rumah untuk direkam,
kemudian ditonton oleh jutaan penduduk Indonesia sebagai acara hiburan, meraup rating, meningkatkan citra stasiun televisi serta



keingintahuan untuk melihat apa yang terjadi ketika orang-orang tersebut tidak bertingkah sesuai dengan skrip cerita dan mulai bersikap berdasarkan realitas.



...as the reality did not out exactly as it had been expected.



Karena pada akhirnya ini adalah...



THE (UN) REALITY SHOW

Laskar Pelangi


Laskar Pelangi
by Andre Hirata


Begitu banyak hal menakjubkan yang terjadi dalam masa kecil para anggota Laskar Pelangi. Sebelas orang anak Melayu Belitong yang luar biasa ini tak menyerah walau keadaan tak bersimpati pada mereka. Tengoklah Lintang, seorang kuli kopra cilik yang genius dan dengan senang hati bersepeda 80 kilometer pulang pergi untuk memuaskan dahaganya akan ilmu—bahkan terkadang hanya untuk menyanyikan Padamu Negeri di akhir jam sekolah. Atau Mahar, seorang pesuruh tukang parut kelapa sekaligus seniman dadakan yang imajinatif, tak logis, kreatif, dan sering diremehkan sahabat-sahabatnya, namun berhasil mengangkat derajat sekolah kampung mereka dalam karnaval 17 Agustus. Dan juga sembilan orang Laskar Pelangi lain yang begitu bersemangat dalam menjalani hidup dan berjuang meraih cita-cita. Selami ironisnya kehidupan mereka, kejujuran pemikiran mereka, indahnya petualangan mereka, dan temukan diri Anda tertawa, menangis, dan tersentuh saat membaca setiap lembarnya. Buku ini dipersembahkan buat mereka yang meyakini the magic of childhood memories, dan khususnya juga buat siapa saja yang masih meyakini adanya pintu keajaiban lain untuk mengubah dunia: pendidikan.

"Saya sangat mengagumi novel Laskar Pelangi karya Mas Andrea Hirata. Ceritanya berkisah tentang perjuangan dua orang guru yang memiliki dedikasi tinggi dalam dunia pendidikan. [Novel ini menunjukkan pada kita] bahwa pendidikan adalah memberikan hati kita kepada anak-anak, bukan sekadar memberikan instruksi atau komando, dan bahwa setiap anak memiliki potensi unggul yang akan tumbuh menjadi prestasi cemerlang di masa depan, apabila diberi kesempatan dan keteladanan oleh orang-orang yang mengerti akan makna pendidikan yang sesungguhnya."

Kak Seto
Ketua Komnas Perlindungan Anak



"Ramuan pengalaman dan imajinasi yang menarik, yang menjawab inti pertanyaan kita tentang hubungan-hubungan antara gagasan sederhana, kendala, dan kualitas pendidikan."
Sapardi Djoko Darmono
Sastrawan dan Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya UI



"Di tengah berbagai berita dan hiburan televisi tentang sekolah yang tak cukup memberi inspirasi dan spirit, maka buku ini adalah pilihan yang menarik. Buku ini ditulis dalam semangat realis kehidupan sekolah, sebuah dunia tak tersentuh, sebuah semangat bersama untuk survive dalam semangat humanis yang menyentuh."
Garin Nugroho
Sineas



"Cerita Laskar Pelangi sangat inspiratif. Andrea menulis sebuah novel yang akan mengobarkan semangat mereka yang selalu dirundung kesulitan dalam menempuh pendidikan."
Arwin Rasyid
Dirut Telkom dan dosen FEUI.


"Inilah cerita yang sangat mengharukan tentang dunia pendidikan dengan tokoh-tokoh manusia sederhana, jujur, tulus, gigih, penuh dedikasi, ulet, sabar, tawakal, takwa, [yang] dituturkan secara indah dan cerdas. Pada dasarnya kemiskinan tidak berkorelasi langsung dengan kebodohan atau kegeniusan. Sebagai penyakit sosial kemiskinan harus diperangi dengn metode pendidikan yang tepat guna. Dalam hubungan itu hendaknya semua pihak berpartisipasi aktif sehingga terbangun sebuah monumen kebajikan di tengah arogansi uang dan kekuasaan materi."
Korrie Layun Rampan
Sastrawan dan Ketua Komisi I DPRD Kutai Barat

Subject Re:


Subject Re:
By Novi Estiti

Ini hanyalah sepotong kehidupan dua orang yang tak pernah bahagia dan berusaha percaya bahwa mereka telah saling menemukan.
I think Novita knows very well about unhappiness, as she writes eloquently about it.
Novel ini berhasil membuka satu pintu berkarat ruang tak berpenghuni: cinta...
I?m sure this book has been labeled as beautiful, sad, even strange.
The ultimate hope killer for romance seeker!
...power dari buku ini: realita yang jujur.
Meledakkan pikiran kita tentang nestapa manusia modern yang begitu nyata...

Satu Cinta Sejuta Repot


Satu Cinta Sejuta Repot
by Momoe Rizal

Kalo berdasarkan ramalan, ada tiga cowok yang akan datang di kehidupan gue:

Seorang yang menjadi takdir gue ...
Seorang yang mencintai gue ...
Seorang yang gue cintai ...

Pilih salah satu. Ya, hanya satu yang mesti gue pilih untuk kebahagiaan gue.

Pengennya, sih, gue bisa memilih yang gue cintai aja, tapi itu nggak mungkin. Kata orang, cinta itu takdir. Trus, apa benar seorang yang mencintai gue akan membahagiakan gue kelak? Arrghh, pilihan sulit!

Cinta Paket Hemat


Cinta Paket Hemat
by Retni S.B.

Wajah lumayan, karier ada, dukungan keluarga nggak pernah kurang, punya teman se-geng yang asik abis, bisa ketawa kapan saja, dan... statusnya bukan jomblo. Itulah Pipit. Semua itu cukup jadi modalnya untuk bahagia, kan? Memang.
Tapi, sejak dia mendadak ketiban rezeki jadi ibu bagi Lio, bocah laki-laki umur lima tahun, hidupnya berubah 180 derajat! Putus dengan pacar, tenaga dan emosi terkuras ke sana-sini, pekerjaan kacau-balau---bahkan sampe dipecat---teman-teman menjauh.... Aduh! Semua berantakan!
Apa yang bisa membuat hidupnya kembali cerah seperti dulu?
Dokter yang memeriksanya menyarankan supaya dia segera punya pacar. Ha! Mana ada sih cowok yang mau menerima dia lengkap satu paket dengan Lio?
Pak Sapta yang dewasa dan mapan saja, yang mampu melimpahinya dengan perhatian dan hadiah serbasempurna, tak ingin keasikannya dengan Pipit ditengahi Lio....
Kebalikan dengan Aries. Ah, cowok sinting itu malah mampu membuat Lio menjadi tenang. Tapi sebelnya, cowok itu hobi benar adu mulut... mulutnya gak ada brentinya nyela dan berkomentar...

My Two Lovers


My Two Lovers
by Syafrina Siregar

Bagi Nena, Rasheed adalah segalanya. Sejak pertama kali berkenalan dengan lelaki itu lewat chatting, ia sudah jatuh cinta. Apalagi setelah bertemu muka di Singapura, cintanya pada pria itu semakin dalam.

Deni rekan sekantor Nena. Dengan alasan untuk melindungi Nena yang baru pertama kali tinggal di luar negeri, Deni berhasil merayu bos agar bisa tinggal satu apartemen dengan Nena. Di balik sifat playboy-nya, diam-diam Deni menaruh hati pada Nena.

Bagi Rasheed, awalnya ia menganggap Nena cuma selingan. Tapi Nena yang penuh perhatian, membuat Rasheed nekat memutuskan tunangannya.

Kini, keputusan ada di tangan Nena. Mencintai itu mudah, tapi memupuk cinta agar terus bertahan, ternyata tak segampang ucapan ...

***

"Dilema Nena mungkin dilema kita semua. Kadang begitu sulit untuk menjatuhkan pilihan. Cinta atau persahabatan? Karier atau pernikahan? Mungkin para pembaca sekalian dapat becermin pada sosok Andrena Sofia Nasution."

- Primadonna Angela, penulis Quarter Life Fear, Belanglicious, Love at
First Fall


"Novel dengan ujung yang berani: menunjukkan kesanggupan perempuan membuat keputusan menakjubkan terhadap dua cinta dari dua laki-laki. Keputusan yang barangkali hanya dapat dibuat perempuan karier zaman sekarang yang optimis menuju Paris."

Jamal, penulis Louisiana Louisiana, Rakkaustarina, Fetussaga


"Mengejutkan! Ini cerita cinta yang mengejutkan. Di awal dibuka dengan adegan mengejutkan. Di tengah juga ada kejutan. Ending-nya pun mengejutkan.Banyak kejutan di cerita ini."

Putut Ariyo Tejo P., wartawan Batam Pos

April Cafe

April Cafe
by Syafrina Siregar

"Itukah alasanmu datang ke Batam, untuk mencicipi kue di kafe ini?"
Ferry menggeleng tegas. "Itu hanya sekadar bonus!"
"Oya? Lantas apa tujuanmu ke Batam? Urusan kantor? Atau urusan pribadi?"
"Pribadi! Dina... aku ingin kita kembali bersama!"


Dina cukup sukses mengelola kafenya di Batam dan bahagia dengan kehidupannya sekarang. Kehadiran seorang pria Pakistan yang tampan yang membuka restoran India di sebelah kafenya pun kian menambah warna hidupnya. Tapi semua itu kembali goyah ketika cinta masa lalunya mendadak datang dan mengajaknya meniti kembali hubungan yang dulu bahkan tidak pernah ada.

Mencari cinta sejati itu penuh lika-liku. Novel ini mengungkapkan bagaimana tokoh "Shadina", mengalami lika-liku tersebut. Tema cerita ini realitas yang banyak dihadapi manusia, yang dituturkan Syafrina dengan runtut dan enak dibaca. Novel ini semakin memantapkan Na' sebagai penulis yang tak terkena "kutukan" mandeg berkarya setelah novel pertama.
Indahjuli Sibarani - ibu rumah tangga yang bekerja

Syafrina bukan hanya berhasil menghadapi musuh utama novelis pemula untuk berkarya secara konsisten tapi juga menunjukkan adanya peningkatan dari karya-karya sebelumnya dengan alur cerita yang lebih berbobot dan deskripsi yang lebih kaya. Penghargaan Penulis Berbakat dalam Lomba Metropop untuk novel ini adalah sebuah bukti, namun tentunya para pembaca harus ikut membuktikannya sendiri.
Rane JaF Hafied, Jurnalis, blogger, Singapura

C'est La Vie


C'est La Vie
by Fanny Hartanti


SINOPSIS BUKU - C'est La Vie
Seperti apa sih hidup itu?

Bagi seorang Amara, hidup ini piece of cake.
Dengan modal kecantikan dan kecerdasannya, dia bisa memiliki segalanya.
Semudah menjentikkan jari tangan…

Untuk Ayu, hidup itu harus dijalani dengan sabar dan tidak neko-neko.
Gadis ndeso asal desa kecil di Yogyakarta ini terbiasa hidup susah.
Sampai suatu hari nasibnya berbalik 180 derajat.
Tapi apakah keberuntungan akan selalu menyertainya?

Sementara itu buat Karina lain lagi.
Si jenius ini punya prinsip: “Hidup ini keras, Jenderal!”
Segala sesuatu harus diraih dengan kerja keras dan usaha.
Termasuk mencari suami…

Ini bukanlah cerita tentang cinta. Ini adalah cerita tentang persahabatan tiga manusia mengarungi satu masa hidup mereka.
Semua serba mengejutkan.
Serba jungkir-balik.
Seperti hidup itu sendiri…

C’est La Vie…
That’s Life…

***

"Setelah Four Seasons in Belgium dan kini C'est La Vie, Fanny telah membuktikan diri sebagai penulis yang menjanjikan."
-Clara Ng, penulis

"Masih tetap seperti karya sebelumnya, buku kedua karya Fanny ini enak dibaca & nggak ngebosenin. Ide ceritanya yang sederhana nggak membuat novel ini kehilangan bobotnya. Dia semakin mempertajam pemikiran-pemikirannya ttg isu-isu perempuan dan perbedaan budaya barat vs Indonesia. Itu adalah beberapa hal yg saya kagumi dari buku ini."
"Sheila Susan Racz, ex-jurnalis, Jerman"